Sejarah Berdirinya PT. Indonesia
Power
PT. Indonesia Power Unit Bisnis
Pembangkitan (UBP) Semarang sebelumnya adalah PLN Sektor Semarang yang
didirikan pada tanggal 5 Oktober 1979 sesuai dengan SK Pimpinan PLN Wilayah
XIII No. 001/PW XIII/79 yang disempurnakan dengan SK pimpinan PLN Wilayah XIII
No. 03/PW XIII/81 tanggal 1 Juli 1981 dengan pengelolaan unit PLTU sebesar 2 x
50 MW. Kemudian ditambah PLTG Unit 1, 2, 3 (14 MW; 19,45 MW; 20,1 MW) yang
terletak di Pandean Lamper dan unit 4 (21,35 MW) yang terletak di Tambak Lorok,
Serta PLTU unit 3 yang berkapasitas 200 MW. Untuk PLTG unit 1 dan 2 sudah tidak
beroperasi, sedangkan unit 3 dipindah ke Ujung Pandang (Sulawesi Selatan) dan
unit 4 dipindah ke Padang (Sumatra Barat).
Mulai tanggal 3 Pebruari 1983 PLN
Semarang masuk ke dalam jajaran Pembangkit Jawa Bali I (PJB I) sesuai dengan SK
Direksi No. 016/DIR/83, kemudian sejak bulan Nopember 1994 ditambah 1 blok PLTG
yang terdiri dari 3 unit pembangkit PLTG (3 x 109,65 MW). Tahun 1996 ditambah
lagi 1 blok PLTG (3 x 109,65 MW) dan pada tahun 1997 dilengkapi dengan STG nya
(2 x 188). Kemudian sejak tanggal 3 Oktober tahun 2000 atau bertepatan dengan
peringatan ulang tahunnya yang ke-5 PLN PJB I Unit Pembangkit Semarang berubah
nama menjadi PT. Indonsia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Semarang.
Perubahan nama ini merupakan upaya untuk menyikapi persaingan yang semakin
ketat dalam bisnis ketenagalistrikan dan sebagai persiapan untuk privatisasi perusahaan
yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Walaupun sebagai perusahaan
komersial di bidang pembangkitan yang baru didirikan pada pertengahan 1990-an,
PT. Indonesia Power mewarisi sejumlah aset berupa pembangkit dan
fasilitas-fasilitas pendukungnya. Pembangkit-pembangkit tersebut memanfaatkan
teknologi modern berbasis komputer dengan menggunakan beragam energi primer
seperti air, batubara, panas bumi dan sebagainya. Namun demikian, dari
pembangkit-pembangkit tersebut, ada pula pembangkit paling tua Indonesia
seperti PLTA Plengan, PLTA Ubrug, PLTA Ketenger dan sejumlah PLTA lainnya yang
dibangun pada 1920-an dan sampai sekarang masih beroperasi.
Pembangkit-pembangkit yang dimiliki
oleh PT. Indonesia Power dikelola dan dioperasikan oleh 8 (delapan) Unit Bisnis
Pembangkitan: Priok, Suralaya, Saguling, Kamojang, Mrica, Semarang, Perak &
Grati dan Bali. Secara keseluruhan, PT. Indonesia Power memiliki kapasitas
sebesar 8.887 MW.
0 komentar:
Posting Komentar