Senin, 15 Oktober 2012

Sejarah Indonesia Power UBP Semarang


  Sejarah Berdirinya PT. Indonesia Power
PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Semarang sebelumnya adalah PLN Sektor Semarang yang didirikan pada tanggal 5 Oktober 1979 sesuai dengan SK Pimpinan PLN Wilayah XIII No. 001/PW XIII/79 yang disempurnakan dengan SK pimpinan PLN Wilayah XIII No. 03/PW XIII/81 tanggal 1 Juli 1981 dengan pengelolaan unit PLTU sebesar 2 x 50 MW. Kemudian ditambah PLTG Unit 1, 2, 3 (14 MW; 19,45 MW; 20,1 MW) yang terletak di Pandean Lamper dan unit 4 (21,35 MW) yang terletak di Tambak Lorok, Serta PLTU unit 3 yang berkapasitas 200 MW. Untuk PLTG unit 1 dan 2 sudah tidak beroperasi, sedangkan unit 3 dipindah ke Ujung Pandang (Sulawesi Selatan) dan unit 4 dipindah ke Padang (Sumatra Barat).
Mulai tanggal 3 Pebruari 1983 PLN Semarang masuk ke dalam jajaran Pembangkit Jawa Bali I (PJB I) sesuai dengan SK Direksi No. 016/DIR/83, kemudian sejak bulan Nopember 1994 ditambah 1 blok PLTG yang terdiri dari 3 unit pembangkit PLTG (3 x 109,65 MW). Tahun 1996 ditambah lagi 1 blok PLTG (3 x 109,65 MW) dan pada tahun 1997 dilengkapi dengan STG nya (2 x 188). Kemudian sejak tanggal 3 Oktober tahun 2000 atau bertepatan dengan peringatan ulang tahunnya yang ke-5 PLN PJB I Unit Pembangkit Semarang berubah nama menjadi PT. Indonsia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Semarang. Perubahan nama ini merupakan upaya untuk menyikapi persaingan yang semakin ketat dalam bisnis ketenagalistrikan dan sebagai persiapan untuk privatisasi perusahaan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Walaupun sebagai perusahaan komersial di bidang pembangkitan yang baru didirikan pada pertengahan 1990-an, PT. Indonesia Power mewarisi sejumlah aset berupa pembangkit dan fasilitas-fasilitas pendukungnya. Pembangkit-pembangkit tersebut memanfaatkan teknologi modern berbasis komputer dengan menggunakan beragam energi primer seperti air, batubara, panas bumi dan sebagainya. Namun demikian, dari pembangkit-pembangkit tersebut, ada pula pembangkit paling tua Indonesia seperti PLTA Plengan, PLTA Ubrug, PLTA Ketenger dan sejumlah PLTA lainnya yang dibangun pada 1920-an dan sampai sekarang masih beroperasi.
Pembangkit-pembangkit yang dimiliki oleh PT. Indonesia Power dikelola dan dioperasikan oleh 8 (delapan) Unit Bisnis Pembangkitan: Priok, Suralaya, Saguling, Kamojang, Mrica, Semarang, Perak & Grati dan Bali. Secara keseluruhan, PT. Indonesia Power memiliki kapasitas sebesar 8.887 MW.

0 komentar:

Posting Komentar