Jumat, 21 Oktober 2011

Cara Pasang Kopling Manual dan Masalahnya

Sobat yang doyan ngebut pasti lebih suka pakai kopling manual,dengan alasan tarikan lebih responsif banyak yang memodifikasi motor yang kopling otomatis menjadi manual... karena bukan bawaan pabrik kadang2 pemasangan kopling manual terjadi masalah.. apa saja masalah tersebut? berikut sedikit info yang saya dapat dari tabloid ototrend

PORI PADA HASIL PENGELASAN
Kadang hasil las diral masih menimbulkan pori-pori, itu efek umpan diral sekitar kurang panas. Sehingga diral tak bisa saling rapat menyambung. Saat mesin hidup dan terjadi tekanan dari dalam, oli mesin merembes keluar.
Solusinya, proses pengelasan mestinya dilakukan luar dalam. “Khusus nya bagian pinion pengungkit,” urai Samsul Akhmadi pebengkel bubut di Jl. Prapen Panjangjiwo 5, Surabaya.

OLI MESIN NAIK DARI TUAS KOPLING
Bukan dari hasil las-lasan saja yang menyebabkan kebocoran oli mesin. Dari celah pinion pengungkit yang diputar lengan kopling, kadang menjadi pemicu keluarnya oli mesin, lantaran salah kontruksi.
Sebab, desain kalter kopling manual yang orsi, sil hanya dijadikan pelindung debu. Sedang oli mesin ditahan oleh bushing dudukan pinion pengungkit yang dirancang presisi.
Solusinya, saat membuat kopling manual, lengkapi dengan bushing pinion pengungkit yang presisi. Berikut dengan sil kedap penahan masuk nya air, debu dan kuat menahan tekanan oli mesin dari dalam.

SETING RUMAH PIN PENEKAN
Ini bagian paling vital. Misalkan rumah pin penekan tak center dengan bearing kopling house, saat tuas kopling dipencet kampas dan plat kopling tak mau bebas. Ini sama halnya dengan mempercepat umur pemakaian kampas kopling, sebab mudah terbakar.
Solusinya, saat memasang dan mengelas rumah pin penekan, pastikan rumah pin penekan menapak siku di dinding calter

0 komentar:

Posting Komentar